Melalui cerpen-cerpen puitis, Martin Aleida menghadirkan kisah korban politik 1965, menyuarakan luka yang terpendam, dan merawat ingatan demi keadilan bersama.
Membahas hubungan antara demokratisasi dan munculnya konflik nasionalis yang sering berujung pada kekerasan.
Mengulas perubahan kebijakan ekonomi Indonesia dari sentralisme menuju desentralisasi pada periode 1986-1992.