Seorang anak bersepeda keliling lingkungan sambil menyapa teman-teman. Ia belajar kebahagiaan sederhana, semangat berbagi, dan pentingnya menjaga lingkungan.
Sepeda tua milik Eyang Rus menyimpan kisah penuh kenangan. Bersama cucunya, sepeda itu kembali hidup, menyatukan generasi dalam cinta dan cerita.
Kosi mencari teman sejati di sekitarnya. Ia bertemu makhluk-makhluk unik dan belajar bahwa persahabatan sejati tumbuh dari kejujuran dan kebaikan hati.
Buku ini menceritakan pengalaman anak bersama keluarganya memasak rendang, mengenalkan resep khas Minang serta nilai kekeluargaan, budaya, dan kerja sama dalam dapur.
Buku ini memperkenalkan anak pada berbagai rasa dan emosi melalui pengalaman sehari-hari, membantu mereka memahami dunia lewat sentuhan, ekspresi, dan rasa hati.
Buku ini mengajak pembaca untuk ‘copot’ beban pikiran negatif, menyegarkan semangat hidup, dan mengadopsi cara pandang baru yang ringan dan penuh humor.
Melalui perjalanan naik delman, anak-anak diajak mengenal transportasi tradisional Indonesia sambil menikmati kisah petualangan seru yang penuh warna, budaya, dan kehangatan.
Buku ini mengisahkan Mo, anak jamur kecil, yang berusaha memberi kejutan ulang tahun untuk ibunya. Meskipun berbagai hadiah telah diberikan, Mama belum juga "menyala"—sebuah metafora untuk kebahagiaan yang belum terpancar. Namun, melalui usaha dan kasih sayang Mo, akhirnya Mama merasakan kebahagiaan yang sejati.
Melalui kisah penuh intrik dan teka-teki, buku ini menyingkap rahasia besar yang tersembunyi di balik seribu mata yang selalu mengawasi dalam diam.